Halaman Baru Sang Pengembara
Christian Lenoir
Shino Katakuri, seorang anak kecil yang lahir di Jepang tahun 1882. Saat masih usia muda dia sangat suka dengan yang namanya seni berpedang, dia pertama kali mendengar cerita seorang samurai dari neneknya kemudian dia langsung tertarik dengan berpedang, namun sangat disayangkan, keluarga Shino tidak menyukai seni berpedang karena pedang merupakan alat untuk membunuh manusia. Memasuki tahun 1894 saat Shino berumur 12 tahun, negeri China datang dan menjajah jepang dan kejamnya china menangkap anak kecil untuk dijadikan budak. Keluarga Shino terbunuh dan kemudian berjuang seorang diri. Menjadi budak membuat Shino sangat muak dan menderita.
Shino: “ AAKKHH!!!. Suatu saat akan kubunuh para sampah penjajah itu, akan ku penggal satu persatu kepala mereka “. Pada saat malam hari Shino kesakitan karena belum makan, kebenciannya semakin membara dan akhirnya pada malam itu juga shino menyusun rencana untuk kabur dan membalas dendam, namun ia kebingungan.
Shino: “ Apa yang bisa dilakukan bocah 12 tahun ini, apakah aku menpunyai kemampuan, bahkan stamina ku saja mungkin kurang, aku bahkan tidak punya senjata “
Semakin lama semakin bingung hingga melewati beberapa hari, ia tidak bisa tidur karena memikirkan rencana. Suatu hari kantung matanya yang melebar dan menghitam tertuju pada pedang yang dibawa oleh penjaga dan teringat waktu dirinya saat kecil yang menyukai pedang “dirinya selalu curi curi pada malam hari untuk mecoba mengayunkan pedang dari ranting kayu dan mengayunkannya kesana kemari dan ketahuan oleh ibunya dan dihukum berlutut diatas tumpukan kerikil” kemudian terpikirkan sebuah ide untuk mencuri pedang itu dan menjadikannya senjata. Saat malam hari ia beraksi, mengendap ngendap mencoba tidak membuat suara, tiba tiba Shino menginjak kaleng yang berbunyi cukup keras. Beruntungnya penjaga itu tertidur pulas kemudian dengan perlahan Shino mendekati penjaga itu dan mengambil pedangnya. Dengan tangan yang bergetar Shino mengayunkan pedang dan menebas penjaga tepat dibagian tenggorokannya, darah menyembur tepat pada muka Shino dan dia terbengong karena melihat darah yang begitu banyak, Shino ketahuan oleh penjaga lain yang sedang berpatroli.
Penjaga yang berpatroli: “ ADA PEMBEEROONTAK!!!” kemudian berbunyi lonceng darurat yang membuat semua penjaga memburu Shino. Dengan upaya menyelamatkan diri Shino terpaksa membunuh lagi, satu orang, lima orang, dua puluh orang, lima puluh orang, hingga ratusan orang, jiwa pembantai Shino tumbuh, membunuh tanpa ekspresi, dendamnya terbalas pada satu malam dan berhasil kabur dari tempat perbudakan itu, namun ia tidak puas setelah membunuh Shino mengubur semua korbannya dan kemudian menaruh sebuah tulisan “ Undangan kematian dari Tuhan”. Kemudian setelah keluar Shino memutuskan untuk mengembara dan memberantas seluruh penjajah.
Perjalanan Shino dimulai dengan mengembara dan mengunjungi desa desa kecil dan membunuh para penjajah yang menguasai desa, ia sudah membunuh banyak dari para penjajah, dan kemudian ia dijuluki “ Sang Pembantai” seperti kebiasaan awalnya pada saat membunuh, Shino akan mengubur para korbannya. Pada saat ia mengubur korbannya Shino bertemu dengan seorang pengembara asing yang kebetulan lewat, pengembara itu bernama “Matshuhi Fujitaro” kemudian meneriaki Shino.
Fujitaro: “HEI KAUU, apa yang kau lakukan?”
Kemudian mereka bertatapan dengan sinis dan hawa membunuh muncul dari keduanya, kemudian Fujitaro mendekati Shino, tiba tiba Fujitaro menghunuskan pedangnya dan ingin menebas Shino, dengan reflek yang cepat Shino dapat menghindar kemudian meraka terlibat pertarungan. Shino dengan segala kemampuan yang ada kalah oleh Fujitaro. Fujitaro terkesan dengan Shino, dengan umurnya yang muda ketangkasannya sangat baik dan refleknya sangat cepat, walaupun gaya berpedangnya masih acak acakan, kemudian Fujitaro berniat untuk menjadikan Shino sebagai murid nya karena Fujitaro melihat potensi yang sangat besar dari Shino dan kemudian meneruskan gaya berpedangnya. Setelah berlatih selama beberapa tahun, saat Shino berumur 20 tahun, dia dibebaskan untuk berkelana kemana saja yang ia mau. Saat berkelana Shino malah menjadi angkuh karena merasa tidak dapat dikalahkan oleh siapapun dan membunuh siapapun yang menghalagi jalannya, ia berubah menjadi keji dan kejam, hati Shino tertutupi oleh cipratan darah, telinganya tertutup oleh teriakan kesakitan dan matanya tertutup oleh kesombongan.
Nama “Sang Pembantai” menyebar dimana mana, namanya tercoreng akibat perbuatannya sendiri, bahkan kepolisian Jepang berbalik memburu Shino juga sehingga ia harus melakukan penyamaran. Suatu saat Shino sedang berada di toko sake, ia duduk dengan tenang sambil menikmati sake dengan penyamarannya, dan datanglah seorang wanita cantik rupawan dan polos dan memesan sake kemudian duduk di belakang Shino. Beberapa menit berlalu, datang lah dua orang jahat yang mengaku sebagai pengabdi Negara Jepang dan menggoda wanita cantik tersebut, namanya adalah “Kisurugi Sakura”. Penjahat mengecam akan membunuh jika Sakura tidak melayani mereka.
Penjahat: “Hai cantik..”
Sakura: “…(Hanya diam)
Penjahat: “Kami itu pengabdi negara, kami berjuang demi orang orang seperti kalian, kami sudah susah payah dan mengorbankan nyawa untuk kalian, jadi kalian harus menghormatikami” (Sambil berteriak) dan kemudian meraba sakura
Sakura: “Jangan sentuh aku” (Sambil memberontak)
Penjahat: “Kurang ajar, dasar murahan, akan kubunuh kau”
Shino: (Mengeluarkan pedang dan kemudian membantu Sakura), “Sampah seperti kalian hanya membebani masyarakat, negara ini bukan tempat sampah yang menampung orang seperti kalian, jika kalian tidak ingin mati, pergilah dari sini dan jangan kembali”
Penjahat: (Pergi sambil ketakutan)
Mata Shino tertuju pada paras cantik yang dimiliki Sakura, mereka berdua berdegup sangat kencang, dalam hati Shino “Astagaa, cantik sekali perempuan ini, siapa yah namanya”. Begitu pula dengan Sakura “astaga ganteng sekali pria ini, siapa yah namanya”. Mereka bertatapan dan saling jatuh cinta pada pandangan pertama.
Sakura: “Terima kasih banyak karena sudah menolong ku”
Shino: “Tidak masalah, kamu harus berhati hati di desa ini, tempat ini memliki keamanan yang rendah dan kamu adalah perempuan cantik, jadi pasti banyak yang mau menggoda mu”
Sakura: “Baiklah, terima kasih sekali lagi karena sudah menolongku, aku kesini hanya ingin menghibur diri, aku merasa suntuk di rumah jadi aku memutuskan untuk jalan jalan menghirup angin segar dan bersinggah di tempat ini”
Shino: “Baiklah, ngomong ngomong siapa namamu?, kenalin, nama ku Shino… Shino Katakuri.”
Sakura: “Namaku Sakura, Kisurugi Sakura, salam kenal yaa”
Shino: “Aku akan menemanimu hingga tempat tujuanmu, takutnya orang jahat tadi masih menunggu untuk balas dendam, dan aku memaksa!!”
Sakura: “Baiklah baiklah, terima kasih banyak, kau sangat baik, jarang ada laki-laki baik sepertimu”
Setelah selesai minum, mereka pun jalan jalan bersama sambil berbincang bincang, dalam perjalanan ternyata ada mata mata dari kepolisian yang mengikuti mereka berdua, mata mata itu mengikuti mereka sampai ketempat tinggal Sakura. Saat hendak memegang gagang pintu, Shino dan Sakura langsung diserbu oleh sekelompok polisi, Shino terpaksa melawan mereka sambil melindungi Sakura, Shino sangat kesusahan pada saat itu, sampai sampai tubuhnya mengalami banyak luka, namun Shino berhasil bertahan dan melindungi Sakura, dan kabur dan bersembunyi di sebuah gubuk kecil di dekat hutan. Saat matahari terbit mereka baru memunculkan diri lalu pergi ke desa lain untuk mencari perlindungan dan makanan. Ketika sedang berjalan, mereka diteriaki seseorang.
Orang asing: SHINOOO!! Heii lama tidak bertemu, sudah 8 tahun kita tidak bertemu, apa yang kau lakukan disini
Shino: Kenta? lama tidak berjumpa, aku disini hanya jalan jalan sambil mencari sesuatu
Kenta: Ngomong ngomong, siapa wanita ini?
Shino: Dia, namanya Sakura, aku bertemu dengannya di desa sebelumnya
Sakura: Haii
Kenta: Kau bertemu orang yang bagus” (Sambil berbisik). “EKKHHEMM perkenalkan, namaku Kenta. Heii apakah kau tau Shino itu dari dulu gegabah, hanya maunya sendiri, mungkin ini pertanda baik yang dikirim Tuhan, jagalah Shino dengan baik, jangan sampai dia bertindak bodoh lagi seperti dulu”
Shino:“Heii, apa yang kau katakan?, jangan berbicara aneh aneh, lagi pula aku yang harus menjaganya, dan berbahaya jika dia ikut denganku, apalagi menjaga ku. Apakah kau tau aku sedang dibu..r…”
Sakura: “AKU SIAAP, aku akan melakukan apapun demi mu Shino..” (Memotong pembicaraan Shino)
Shino: Apa kau yakin, duniaku sangat berbahaya
Sakura: “Tidak peduli, apapun yang terjadi aku akan pergi dengan mu, tidak peduli apapun yang terjadi”
Shino tersenyum dengan lebar, lalu mendekati Sakura dan kemudian memeluknya
Shino: “Baiklah jika begitu, aku berjanji akan menjaga mu kapan pun dan dimanapun itu”
Sakura: “Iyaa..,”
Shino: “Kenta, terima kasih banyak, aku dan Sakura akan pergi, sampai jumpa lagi”
Lalu mereka berdua mereka berjalan mencari rumah untuk ditinggali bersama sama. Jauh dari keramaian ada sebuah rumah rusak dan usang yang sudah ditinggali penghuni sebelumnya, Shino dan Sakura memutuskan untuk tinggal di situ dan membangun kembali rumah tersebut. Daerah yang sangat damai dan sejuk, sunyi tentram dan tenang, kehidupan mereka berdua berlanjut dengan damai.
Hidup dengan berkebun, minum dari sumur, memasak dari tungku, mencari dari hutan, mereka hidup damai bersama. Suatu hari Shino memanen hasil berkebunnya, ia mendapatkan sebuah semangka yang sangat subur dan besar, Shino tersenyum dengan sangat lebar. Sakura melihatnya.
Sakura: “ kau lebih banyak tersenyum akhir akhir ini, dibandingkan dengan dirimu yang dulu, kamu yang sekarang terlihat sangat berbeda, dan jauh lebih bahagia”
Shino: “aku seperti ini karena aku hidup bersama mu dan memperoleh hidup yang damai bersama”
Sakura tersenyum dan kemudian mendekati Shino lalu mencium pipinya, sungguh romantis kehidupan mereka berdua, hingga musim dingin tiba. Saat Shino pergi kehutan untuk mencari jamur untuk dimakan karena musim dingin tidak ada tumbuhan yang tumbuh, senyumannya karena mendapatkan jamur yang banyak dan besar hilang seketika ketika mengetahui Sakura tidak berada di rumahnya. Sakura menghilang. Shino panik. Mencari kesana kemari. Tidak ketemu. Siang hingga malam, malam sampai pagi. Shino terbaring lemas karena lelah mencari Sakura tanpa istirahat. Hingga teriakan terkhir sebelum Shino jatuh pingsan.
Shino: “SAKUURAAA!!!”
Setelah terbaring 10 jam Shino akhirnya terbangun, namun masih setengah sadar, dan langsung teringat, seketika sadar dan langsung berlari dan kembali mencari Sakura, mencari hinnga desa, kemudian ada satu orang asing memberi tahu Shino, bahwa Sakura berada di hutan bagian timur laut. Tanpa berpikir panjang Shino langsung berlari tanpa ragu kearah hutan tanpa senjata dan hanya menggunakan tangan kosong sambil berteriak “SAKURAAA, DIMANA KAUU” “SAKURA JAWAB AKU, DIMANA KAUUU”. Tiba tiba muncul suara laki-laki. “HAHAHAHA… dasar bodoh, mau saja di tipu”
Shino: “ KENTAAA..! SELAMA INI AKU KIRA KAU ADALAH TEMAN KU, TERNYATA KAU YANG MENCULIK SAKURAAA, AKU AKAN MEMBUNUH MU”
Kenta: “Hahahaha, bagaimana kau bisa membunuh ku dengan tangan kosong yang lemah itu, hahahaha. SERAHKAN DIRI MU KE KEPOLISIAN, MAKA AKAN KULEPASKAN WANITA INI”
Shino: “APA YANG KAU MAKSUD, TERNYATA KAU BERSEKONGKOL DENGAN KEPOLISIAN. KAU BENAR BENAR MANUSIA SAMPAH”
Kenta: “Terserahlah, apapun yang kau katakan tidak aka nada gunanya, maka dari itu serahkan dirimu kepada kepolisan, maka akan kulepaskan wanita ini”
Shino: “Aku tidak akan menyerahkan Sakura pada siapapun yang ada didunia ini, AAAAAA, AKAN KUBUNUH KAUUU” (Sambil maju dan ingin menyerang Kenta).
Ternyata ada segerombolan orang dari kubu Kenta muncul dan menyerang Shino, Shino dengan cepat menggambil kayu berbentuk runcing dan melawan balik segerombolan itu, dengan kemampuan yang ia latih selama beberapa tahun, segerombolan orang itu kalah hanya dengan kayu runcing saja,dan Shono mendapatkan senjata dari mereka. Kemudian Shino langsung menyerbu Kenta, dan dengan liciknya, Kenta langsung melempar pasir bercampur bisa kodok beracun tepat pada muka Shino.
Kenta: “AHAHAHAHAHAHA… Benar benar bodoh, hanya karena wanita ini kau terjebak untuk kedua kali, kali ini kau tidak bisa melihat, kau sudah benar benar kalah dengan ku, MENYERAAHLAAH”
Keadaan mata tertutup sangat membebani Shino dan terpaksa harus menggunakan indra pendengaran saja.
Shino: “Kenta, mengapa kau melakukan ini, apa yang sebenarnya kau inginkan, apakah aku ada berbuat salah pada mu”
Kenta: “HAHAHAHA..kau tidak berbuat salah padaku, aku hanya ingin menginginkan wanita mu dan imbalan yang akan diberikan kepolisian jika berhasil menangkap mu”
Lalu segerombolan orang lagi muncul dan menangkap Shino yang matanya masih merasakan efek kebutaan, dan Shino dipukul hingga pingsan, kemudian di bawa ke suatu bangunan yang cukup besar seperti gudang dan di ikat tangannya dengan posisi menggantung. Saat bangun dan bisa melihat kembali Shino terkejut melihat Sakura juga dalam posisi terikat dan berhadapan dengannya.
Shino: “Sakuraa” (terkejut)
Kemudian datang Kenta dan segerombolan orang bertopeng.
Kenta: “Hahahaha, kau sudah bangun rupanya, apakah tidurmu nenyak, kau pingsan selama 3 hari bersama dengan Sakura di hadapanmu, ngomong ngomong, wanita mu sangat hebat, walaupun tidak sadar dia tetap bisa melayani kami, HAHAHAHAHAHA” dan satu pria bertopeng langsung membunuh Sakura dengan memenggal kepalanya persis dihadapan Shino.
Shino: “SAKURAAAA..” (Dengan mata melotot dan perasaan terkejut dan mental yang hancur, seketika terdiam..)
Shino kemudian dibawa ke kepolisian dan dia di kurung dalam penjara, mentalnya benar benar rusak dan hancur berkeping keping. Sedangkan Kenta mendapatkan imbalan dan berfoya foya. Saat itu diri Shino dipenuhi dengan dendam dan kebencian dan pikirannya hanya balas dendam. 2 tahun berlalu, Shino berhasil kabur sebagai buronan dan saat ini Kenta berhasil menjadi orang yang cukup besar di Jepang, dia memiliki banyak pengawal, bawahan, prajurit, dan harta yang melimpah karena kelicikannya dan menguasai daerah Jepang bagian utara seperti Hokaido, Aomori, Iwate, Miyagi, dan Akita. Shino dari penjara di Tottori kabur ke daerah paling besar di Jepang, yaitu Miyagi demi mengejar Kenta. Shino yang berubah menjadi pembunuh berdarah dingin membunuh siapa saja yang mencoba menghalangi jalannya. Saat melakukan perjalanan dari daerah ke dareah lainnya, Shino beristirahat di pinggiran sungai sambil memakan ikan hasil tangkapannya di depan api unggun, datanglah seorang anak perempuan yang terobsesi dengan pedang.
Anak kecil: “Hai paman, apa yang paman lakukan disini”
Shino: “Pergilah.., aku melakukan apapun, itu bukan urusan mu”
Anak kecil: “Aduuh, paman jangan jutek begitu, mari berkenalan, namaku Iwatani Aburame” (sambil menjulurkan tangan)
Shino: “Pergilah, jangan menggangguku”
Iwatani: “Baiklahh.., emmmm paman, boleh aku minta ikannya satu ekor, aku lapar”
Shino: “Kau sangat merepotkan seperti hama. Ini ambil lah dan cepat pergi dari sini”
Iwatani: “Terima kasih paman”
Kemudian Iwatani lari dan mencuri pedang milik Shino. Shino kebingungan “mengapa dia lari membawa pedangku”. Iwatani sudah berlari sejauh mungkin namun tetap terkejar oleh Shino, meskipun Shino baru sampai di daerah itu namun Iwatani yang memng tinggal di daerah itu malah tetap terkejar oleh Shino. Iwatani kebingungan.
Iwatani: “Heiii paman, kau ini make jurus monyet mana? Kenapa bisa lincah dan cepat seperti itu?”
Shino: “Heh, jaga mulut mu, gerakan mu saja yang lambat, makanya aku bisa mengikuti mu”
Iwatani: “Enak saja, paman curang makanya bisa mengejar ku”
Shino: “Terserah mu saja, kembalikan pedang ku”
Iwatani: ‘Enak saja, ini sudah jadi punya ku”
Shino: “Kau mencurinya dari ku, jadi itu punya ku” (Shino mengambil pedang nya secara paksa kemudian kabur dan Iwatani tidak bisa mengejarnya)
Iwatani: “Paman jangan lari kau, kembalikan pedangku”
Mereka saling mengejar, tiba tiba bertemu seorang anak kecil yang dipenuhi dengan bercak darah dan luka bernama Huga Takomatsu, kemudian dia meminta tolong kepada Shino.
Huga: “Paman tolong kami, desa kami di serang dan semua warga di desa kami menjadi sandera”
Shino: “ dimana desa mu, tunjukan aku jalannya”
Huga langsung menunjukan jalannya agar Shino dapat membantu desa tersebut.
Shino: “Mengapa desamu di serang dan mengapa warganya menjadi sandera”
Huga: “Bangsa China yang menyerang kami, warga kami menjadi sandera agak pemerintahan Jepang membayar untuk membebaskan mereka”
Tiba- tiba Iwatani melihat orang tua mereka dibunuh dengan hukuman ditenggelamkan, kedua kaki dan tangan mereka di ikat ke batu pemberat. Iwatani histersi melihat orangtuanya di bunuh. Iwatani ingin maju dan membunuh eksekutornya, namun Shino menghalanginya. Tiba- tiba puluhan orang muncul karena lonceng alaram di bunyikan. Tanpa ragu Shino maju dan menghabisi satu persatu musuh itu, Iwatani tecengang dan terbengong melihat aksi dari Shino, sangat lincah, persisi dan tajam.